Senin, 19 Desember 2011

Massa kecil Rafi’ bin Khudaij dan Samurah bin Jundub

BERGULAT AGAR IKUT BERPERANG

Setiap akan bergi berperang, Rasulullah selalu memeriksa pasukannya. Sebagaimana pada Perang Badar, ketika Perang Uhud akan pecah, banyak anak-anak atau remaja yang ikut berperang. Rasulullah SAW. Melolak beberapa orang dari kalangan remaja dan anak-anak untuk ikut dalam perang, karena usianya yang belum mencukupi. Dua di antaranya: Rafi’ bin Khudaiji dan Samurah bin Jundub.
                Walaupun sudah ditolak, Rafi’ tetap kukuh ingin ikut. Dia tetap berusaha meminta kepada Rasulullah.
                “Ya Rasulullah, aku ingin ikut perang karena Allah! Aku ahli panah. Izinkanlah aku ikut berperang.”
                Rasulullah akhirnya mengijinkannya untuk ikut berperang, karena dia ahli dalam memanah. Melihat temannya di ijinkan, Samurah bin Junub iri. Dia menghampiri Rasulullah
                “Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau memberikan izin kepadanya, sedangkan aku engkau tolak. Padahal, kalau dia menantangku untuk bergulat, aku pasti akan mengalahkannya.” Kata Samurah bin Jundub.
                Rasulullah lalu berkata kepada Rafi’,”lawanlah!”
                Mereka berdua pun bergulat dengan sungguh-sungguh. Ternyata memang benar apa yang dikatakan Samurah tadi, dia memang hebat dalam bergulat . dia memenangkan  pertandingan itu. Rasulullah pun akhirnya mengijinkannya ikut perang.

kisah masa keci Aisyah binti Abu Bakar

MENIKAH DENGAN RASULULLAH DI USIA MUDA

Ada yang tahu Aisyah binti Abu BAkar? Dia memiliki peran yang sangat luar biasa di dalam islam, di samping Khadijah dan Fatimah az-Zahra. Dia salah seorang dari empat orang sahabat Rasulullah yang meriwayatkan lebih dari dua ribu hadis. Wah, banyak sekali! Ketiga orang itu di antaranya: Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan Anas bin Malik. Para ahli hadis mengurutkan Aisyah pada peringkat kelima dari para sahabat penghafal hadis terbanyak setelah Abu hurairah, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, dan Ibnu Abbas. Aisyah pun di kenal memiliki keluasan ilmu di bidang agama, tafsir, hadis, dan fikih.
                Ibu Aisyah, Ummu Ruman, berasal dari Bani Kinanah. Adapun ayahnya Abu Bakar as-Sidiq, seorang sahabat Rasulullah yang sangat dihormati dan menjadi khalifah setelah Rasulullah SAW. Wafat . Aisyah di didik oleh orang tuanya dengan ajaran islam yang mulia. Di usianya yang masih anak-anak, Aisyah telah menunjukkan budi pekerti, kesalihan, dan kecerdasan.
                Aisyah menikah dengan Rasulullah di usia yang sangat muda. Waku dia dilamar oleh Rasulullah, Aisyah masih berumur Sembilan tahun. Masih sangat muda, kan? Namun, dia mulai berperan dan bertanggung jawab sebagai seorang istri setelah tahun kedua hijriahnya Rasulullah dan sahabat dari Mekah ke Madinah. Pada saat itu, Aisyah berusia remaja, sekitar empat belas sampai lima belas tahun.
                Rasulullah menikahi Aisyah yang masih muda itu karena alasan adanya perintah Allah. Dan, pernikahan itu akan menambah kekerabatan dengan sahabat beliau, Abu Bakar r.a.
                Suatu malam, Rasulullah bermimpi didatangi malaikat. Malaikat itu melukis yang tergambar di kain sutra. Wajah itu adalah wajah Aisyah yang sangat cantik. Melalui mimpi itu, Allah memberi perintah-Nya kepada Rasulullah untuk menikahi Aisyah.
                Kemudian, Rasulullah mengatakan kepada Aisyah, “aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,’ini adalah istrimu’. Ketika aku membuka tabirnya, maka tampaklah wajahmu. Kemudian, aku berkata kepadanya,’jika ini benar dari Allah, niscaya akan terlaksana.”
                Abu Bakar as-Sidiq r.a dan istrinya Ummu Ruman,sangat senang mendengar kabar anaknya akan dinikahi sama Rasulullah. Mereka akan menjadi keluarga besar, mertua dari Rasulullah. Mereka sungguh senang, anaknya dinikahi oleh utusan Allah. Anaknya akan hidup bersama dengan seseorang yang menjaganya dengan ajaran islam yang sempurnya.
                Maka diaturlah segera pernikahan itu. Setelah ditentukan waktunya, maka segera diundang orang-orang untuk acara pernikahan Rasulullah dengan Aisyah.
                Saat itu, Aisyah sedang bermain dengan teman-temannya. Rambut Aisyah yang panjang terlihat kusut dan kotor berdebu karena mereka sedang bermain diluar. Beberapa orang menjemput Aisyah untuk mempersiapkan dirinya.
                Aisyah memakai baju pengantin yang bagus. Baju itu dibuat dari sutra halus yang berasal dari Bahrain. Aisyah terlihat sangat cantik dengan pakaian pengantin itu. Kemudian, ia dibawa ketempat acara pernikahan.
                Saat calon mempelai perempuan tiba, para wanita Anshar mengucap doa “Demi kebaikan dan kebahagiaan, dan semoga diiringi kesenangan.” Mereka pun ikut bahagia dengan pernikahan itu.
                Aisyah menjadi istri Rasulullah hanya sepuluh tahun. Hal ini karena Rasulullah wafat. Walaupun umur pernikahan mereka singkat, tetapi meraka adalah pasangan yang di berkahi oleh Allah. Dalam waktu sepuluh tahun itu, Aisyah banyak menghafal hadiz dan belajar tentang islam, yang kemudian hari dia sampaikan kepada para sahabat lainnya. Dia memiliki peran besar bagi islam dan masyarakat ketika itu, bahkan hingga kini. Karena dia menjadi guru yang banyak menyampaikan banyak pelajaran dan hadis, menjadi teladan bagaimana peran seorang perempuan dan seorang istri.

Masa kecil Ibnu Zubai

GOSIP YANG TIDAK BENAR

Sepindahnya Rasulullah dan para sahabatnya dari Mekah al-Mukaramah ke Madinah al-Munawarah, para umat Yahudi kesal dan dengki. Mereka tidak menyukai hijrahnya Rasulullah dan para sahabatnya tersebut. Mereka membuat gosip agar meresahkan hati ummat muslim
                Mau tahu gosipnya?
                Mereka telah meminta dukun-dukun  mereka menyihir umat muslim agar tidak bisa melahirkan anak, begitu gosipnya
                Gosip itulah lalu menyebar hingga ke seluruh penduduk Madinah. Awalnya, umat muslim tidak percaya, namun kelama-lamaan, mereka mulai khawatir, sebab tidak ada wanita yang melahirkan anak. Banyak umat islam yang memeriksakan istrinya apakah hamil atau tidak. Hari ke hari, gosip itu semakin meresahkan hari umat muslimm
                “Kabar gembira! Kabar gembira! Kabar gembira!” teriak seseorang suatu hari.
                “Kabar gembira apa?” Tanya yang mendengarnya
                “ Asma binti Abu Bakar melahirkan seorang bayi di Quba”
                Kabar itupun menyebar cepat. Seketika saja, gosip itu musnah, sebab bayi lucu telah lahir dari pasangan Asma binti Abu Bakar dan Zubain bin Awwam. Bayi itu di namakan Abdullah bin Zubair atau di kenal dengan Ibnu Zubair. Bayi muslim yang lahir pertama kali di Madinah sejak hijrahnya Rasulullah dan para sahabatnya ke Madinah
                Abu Bakar ash-Sidiq yang mendengungkan adzan di telinga Ibnu Zubair pertama kali. Rasulullah SAW mendoakannya. Para penduduk Madinah bangga dan senang dengan kelahiran Ibnu Zubair. Ternyata, gosip itu tidak benar. Mereka ber-tahallul atau mencukur helai rambutnya sebagai tanda syukur. Mereka banyak memuji Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

KISAH MASA KECIL IBNU ABBAS

KISAH MASA KECIL IBNU ABBAS

Teman-teman ada yang mengenal Ibnu Abbas?  Ya, Ibnu Abbas adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW. Dia masih belia ketika Rasulullah berdakwah mengenalkan islam. Nama lengkapnya  Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf al-Hasyimy al-Quraisy.  Wah panjang sekali ya namanya? J
            Biar kita mudah mengingatnya,,, dia sering di panggil dengan Abdullah bin Abbas atau Ibnu Abbas. Dia anak dari sahabat Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib. Tahu Abdul Muthalib, kan? Dia pamannya Rasulullah. Jadi, Ibnu Abbas merupakan sepupunya Rasulullah.
            Ibnu Abbas berbadan gemuk. Dia dikenal sangat cerdas, rajin, bertakwa, dan pemberani. Bila dia mengemukakan pendapat, memberikan penafsiran dari al-Qur’an, ataupun menjelaskan sesuatu, orang-orang akan mendengarkan dengan seksama. Tidak ada mendebat atau menyanggah pndapat dan penjelasannya. Umar bin Khattab bahkan memuji Ibnu Abbas.
            “Yang paling baik penafsiran al-Qur’annya Ibnu Abbas,” kata Umar bin Khattab.
                        Ibnu Abbas lahir ke dunia ini tiga tahun sebelum hijriahnya Rasulullah SAW. Dari Mekah al-Mukaramah ke Madinah al-Munawarah. Rasulullah SAW. Wafat sebelum Ibnu Abbas menginjak usia dewasa.
            Suatu ketika, ayahnya, Abbas bin Abdul Muthalib,, bergegas datang kepada Rasulullah. “Wahai Muhammad, aku melihat istriku sedang hamil,” katanya
            Rasulullah senang sekali mendengar berita itu. “Semoga Allah membuat wajah kita berseri-seri lantaran kehadiran seorang anak.”
            Ketika usia kandungan ibunya sudah mencapai 9 bulan, Ibnu Abbas di lahirkan dari rahin ibunya. Abbas bin Abdul Muthalib segera memakai popok pada bayi lucu itu dan langsung membawanya kepada Rasulullah.
            Tatkala melihat Ibnu Abbas yang masih bayi itu, Rasulullah memasukkan air ludahnya kedalam mulut Ibnu Abbas, lalu menggosok-gosokkannya. Kemudian, Rasulullah meenggendong Ibnu Abbas penuh kasih saying. Rasulullah belum pernah memberikan air ludahnya kepada mulut seseorang kecuali Ibnu Abbas. Oleh sebab itulah, dia memperoleh berkah Rasulullah yang tidak didapat bayi-bayi lain.
            Beruntung, ya teman, Ibnu Abbas ? J

Minggu, 04 Desember 2011

PUISI

ENGKAULAH PAHLAWAN-KU

pahlawan-ku..........
pekerjaan-mu selalu mulia di mata aku
engkau selalu menolong orang yang sedang kesusahan
sampai engkau rela pulang tengah malam untuk menolong orang

Oh pahlawan-ku....
bajumu yang putih bersih selalu di nodai oleh darah
tenaga mu selalu di butuhkan
keringat-mu selalu menemani di saat engkau sedang bekerja

Pahlawan-ku....
janganlah engkau menyerah
janganlah engkau berputus asa
karena yang engkau tangani adalah nyawa
tetaplah berjuang...
di luar sana masih banyak yang membutuhkan tenaga-mu
orang-orang seperti engkaulah yang berjasa di bumi ini


*THE AND*
karya : Pitaka Nurbawatis