Senin, 06 Februari 2012

10 tips menjadi anak sholih dan sholihah

Assalamualaikum.....
Teman-teman ini adalah 10 tips menjadi anak yang sholih dan sholihah. Kali ini saya akan menjelaskan gimana ciri-ciri anak yang sholih dan sholihah.

My presentation

View more PowerPoint from Titiz Muy Dulce


Setelah anda melihat tayanggan ini silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
Menurut anda bagai mana menjadi anak yang sholih dan sholihah?
apakah anak anda sudah menjadi anak sholih dan sholihah?.
please comment

Senin, 19 Desember 2011

blogger yang Sholeh Membanggakan Orang Tua



    "Aku sudah punya Blacbarry, laptopku juga merk Accer rilis terbaru Accer 4379 i3. Ayahku memang baik hati, setiap hari aku di antar berangkat ke seekolah dengan mobil barunya. Wah.. aku sangat beeruntung punya ayah seperti Dia. Aku berjanji akan membanggakannya, semester depan nilai TIK harus 95, sebagai bukti menjadi blogger yang sholeh, Tolong ya Allah.. kabulkanlah do'aku.. Aminn."

Masa kecil Ibnu Zubair

GOSIP YANG TIDAK BENAR

Sepindahnya Rasulullah dan para sahabatnya dari Mekah al-Mukaramah ke Madinah al-Munawarah, para umat Yahudi kesal dan dengki. Mereka tidak menyukai hijrahnya Rasulullah dan para sahabatnya tersebut. Mereka membuat gosip agar meresahkan hati ummat muslim
                Mau tahu gosipnya?
                Mereka telah meminta dukun-dukun  mereka menyihir umat muslim agar tidak bisa melahirkan anak, begitu gosipnya
                Gosip itulah lalu menyebar hingga ke seluruh penduduk Madinah. Awalnya, umat muslim tidak percaya, namun kelama-lamaan, mereka mulai khawatir, sebab tidak ada wanita yang melahirkan anak. Banyak umat islam yang memeriksakan istrinya apakah hamil atau tidak. Hari ke hari, gosip itu semakin meresahkan hari umat muslimm
                “Kabar gembira! Kabar gembira! Kabar gembira!” teriak seseorang suatu hari.
                “Kabar gembira apa?” Tanya yang mendengarnya
                “ Asma binti Abu Bakar melahirkan seorang bayi di Quba”
                Kabar itupun menyebar cepat. Seketika saja, gosip itu musnah, sebab bayi lucu telah lahir dari pasangan Asma binti Abu Bakar dan Zubain bin Awwam. Bayi itu di namakan Abdullah bin Zubair atau di kenal dengan Ibnu Zubair. Bayi muslim yang lahir pertama kali di Madinah sejak hijrahnya Rasulullah dan para sahabatnya ke Madinah
                Abu Bakar ash-Sidiq yang mendengungkan adzan di telinga Ibnu Zubair pertama kali. Rasulullah SAW mendoakannya. Para penduduk Madinah bangga dan senang dengan kelahiran Ibnu Zubair. Ternyata, gosip itu tidak benar. Mereka ber-tahallul atau mencukur helai rambutnya sebagai tanda syukur. Mereka banyak memuji Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Masa kecil Fatimah az-Zahra

ANAK YANG BERBAKTI
Fatimah anak dari Rasulullah dan Siti Khadijah. Kelahirannya sungguh luar biasa, karena Malaikat Jibril yang memberitahukan mengenai kelahirannya kepada Rasulullah. Dia lahir pada hari jum’at, 5 tahun setelah ayahnya di angkat menjadi Nabi dan Rasul.
                Rasulullah berkata mengenai namanya, “Sesungguhnya saya sudah menamai dengan nama Fatimah, karena Allah akan mengeluarkan siapa saja yang mencintainya dari siksaan api neraka.”
                Apakah kalian cinta kepada Fatimah?
                Rasulullah sangat mencintai Fatimah. Jika Fatimah mencari Rasulullah, beliau akan bangkin dari tempat duduknya, lalu mencium Fatimah.
                Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai kecintaannya kepada Fatimah. “Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkanmu mencintainya?” Tanya Aisyah
                “Wahai Aisyah, jika kamu tahu apa yang saya ketahui tentangnya, niscaya kamu akan mencintai Fatimah sebagai mana aku mencintai dirinya. Fatimah adalah belahan jiwaku, barang siapa yang membencinya, maka dia telah membenciku dan barang siapa yang berbuat jahat kepadanya maka ia telah berbuat jahat kepada ku.”
                Ibunya, Siti Khadiah, meninggal ketika Fatimah msih sekitar umur 6 tahun. Sejak itu, Fatimah menggantikan tugas Ibunya. Dia mengambil alih urusn rumah tangga, seperti memasak, mencuci, dan mengurus keperluan ayahnya. Dia di kenal dengan sebutan “Ummu Abiha,” ibu dari ayahnya
                Fatimah pun dengan sabar, menemani dan membantu Rasulullah ketika beliau dimusuhi oleh kaum Kafir Quraisy. Fatimah membantu membersihkan kotoran-kotoran yang di lempar oleh kaum Kafir Quraisy kepada Rasulullah.
                Ketika Rasulullah terluka dalam Perang Uhud, Fatimah keluar bersama wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-lukanya, Fatimah langsung memeluknya. Kemudian, dia mengambil air, lalu membersihkan luka-luka Rasulullah.
                Sungguh berbakti Fatimah kepada Rasulullah

Masa kecil Anas bin Malik

RAJIN MEMBANTU RASULULLAH
Suatu hari, Anas sedang bermain dengan teman-temannya. Mereka terlihat asyik dan senang. Walaupun  hari sedang panas, mereka tetap bersemangat bermain, berlari, dan bercanda. Keceriaan terpancar di wajah-wajah mereka. Saat itu, Anas bin Malik berusia kurang lebih 10 tahun.
                “Anas, sekarang giliranmu!” kata temannya
                “ YA!”
                Tiba-tiba, Rasulullah datang mendekati mereka yang sedang asyik bermain. Rasulullah meminta Anas membantunya untuk suatu keperluan. Denagn segera, Anas pergi membantu urusan Rasulullah tersebut. Dia tidak menundanya. Dia juga tidak mengeluh walaupun dia sedang asyik bermain dengan teman-temannya. Dia rela meninggalkan kesenangan bermainnya sejenak untuk membantu Rasulullah yang sangat dia cintai. Kalau kita sendiri bagaimana ya???
                Pada waktu yang lain, Anas diminta Rasulullah Saw. Pergi untuk suatu keperluan. Dia berangkat ke tempat yang Rasulullah inginkan. Tetapi di tengan perjalanan, ternyata dia berbelok ke pasar, karena pada saat itu teman-temannya sedang bermain di sana. Dia pun ikut bermain dengannya
                Karena Anas belu pulang-pulang juga, Rasulullah menyusul mencarinya. Dia mendapati Anas sedang bermain dengan teman-temannya di pasar. Beliau menghampiri anas
                “Wahai Anas, sudahkah kamu pergi ke tempat yang aku pinta tadi?”
                “Ya Rasulullah, sekarang aku akan berangkat,” jawab Anas gugup. Dia pun meninggalkan teman-temannya dan Rasulullah.
                Rasulullah memang orang yang paling baik dan penuh kasih saying. Belian tidak memarahi Anas dan tidak pernah menegurnya dengan kata-kata,”mengapa kamu lakukan ini dan itu atau mengapa kamu tidak melakukan ini atau itu?”

Masa kecil Ali bin Abi Thalib

SINGA YANG LAHIR DI KA’BAH
Hari itu tanggal 13 Rajab, 23 tahun sebelum hijrahnya Rasulullah. Fatimah bin Asad dan Abu Thalib sedang tawaf mengelilingi Ka’bah. Mereka begitu khusyuk beribadah.
                Saat mengelilingi Ka’bah, Fatimah merasa perutnya sakit. Ketika itu, Fatimah sedang hamil anaknya yang ke empat
                “suamiku, perutku sakit,” kata Fatimmah
                Abu Thalib menggandeng Fatimah menuju ke dalam Ka’bah. “Duduklah sejenak, sepertinya kamu kelelahan.”
                “Ya, terimakasih. Lanjutkanlah tawafmu.”
                Rasa sakit di perut Fatimah tak kunjung reda, malah semakin menjadi. Dia merasa akan segera melahirkan. Untuk mengurangi rasa sakitnya, Fatimah berdoa kepada Allah.
                Ya Allah, aku beriman kepada-Mu dan Nabi Ibrahim, atas perintah Engkau, dia membangun Ka’bah ini. Ya Allah, aku bersumpah demi Nabi-MU dan demi putra yang ada di dalam kandungan ku. Berilah kemudahan kepadaku dalam melahirkan putra ku.
                Beberapa saat kemudian, Fatimah melahirkan anaknya dengan lancar. Berita kelahiran anak dari Fatimah di dalam Ka’bah tersiar dengan cepat. Orang-orang ke sana untuk melihat dan mendoakannya. Setelah cukup kuat, Fatimah dan anaknya pulang ke rumah di bantu suaminya.
                Berita tentang kejadian luar biasa ini segera tersiar ke berbagai penjuru. Berbondong-bondonglah mereka, terutama keluarga Bani Hasyim, datang ke Ka’bah guna menyaksikan bayi yang baru lahir itu. Di antara yang datang, ada Rasulullah Saw. Bayi itu saudara beliau
                Bayi itu dinamai ibunya, “Haidarah” yang berarti “singa”. Nama ini sama seperti nama kakeknya, Asad yang berarti juga “singa”. Ibunya berharap kelak anak itu menjadia anak yang kuat dan berani.
                Namun, Abu Thalib berpendapat lain. Dia memberikan nama “ali” yang berarti “luhur”. Dia menyelenggarakan pesta, untuk merayakan kelahiran anaknya. Pemuka Quraisy diundang ke pesta yang semarak itu. Dalam pesta itu,, di umumkan bahwa nama anaknya adalah “ali”

Masa kecil Abdullah bin Ja’far

ANAK YANG SANGAT DERMAWAN
Abdullah bin Ja’far ditinggal ayahnya, Ja’far bin Abi Thalib sejak kecil. Ayahnya mendapat anugerah syahid di Perang Mu’tah.
                Rasulullah Saw. Pergi menemui keluarga Ja’far untuk mengurangi kesedihan yang di alami keluarganya. Rasulullah memanggil putra-putra Ja’far, diantaranya: Abdullah, ‘Aun, dan Muhammad. Beliau menentramkan hati mereka dan berdoa untuk mereka
                Abdullah bin Ja’far menyatakan keislamannya pada usia  tahun. Dia banyak memiliki sifat yang dimiliki oleh ayahnya yang pemurah.
                Suatu hari, Abdullah bin Ja’far membantu pamannya, Ali bin Abi Thalib, untuk menolong seseorang. Setelah selesai membantu, Abdullah hendak segera pergi. Namun, orang yang ditolongnya itu ingin memberikan uang sebanyak 4000 dirham.
                Banyak sekali, ya? Kalau kita di beri uang sebanyak itu, bagaimana ya? Di ambil, atau tidak?
                Ternyata Abdullah tidak mengambilnya. “Kami tidak menjual amalan baik kami,”tolak Abdullah bin Ja’far.
                Pada waktu yang lain, ada seseorang yang memberikan uang dua ribu dirham kepada Abdullah. Kira-kira, kali ini uangnya di ambil tidak ya?
                Ternyata  ya, dia menerima uang itu. Tetapi, segera saja, uang itu di bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan
                Sungguh dermawan hati  Abdullah bin Ja’far J